Minggu 105
"Kau tahu apa yang lebih menyakitkan lebih daripada sekedar ditolak cinta?"
"Apa?"
"Diabaikan..."
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Minggu 10
"Jadi kapan kita akan keluar bersama?"
"Maaf aku belum ada waktu... kapan-kapan ya..."
"Baiklah..."
Minggu 20
"Bagaimana? sudah ada waktu?"
"Aku masih sibuk."
"Ok."
Minggu 30
"Hey... aku ada dua tiket nonton Iron Man, menontonlah bersamaku.."
"Aku tidak menyukai genre film scienfic, ajaklah teman yang lain.."
"Ternyata aku membeli tiket yang salah... Ada film baru dengan genre yang berbeda, mau kubelikan tiket?"
"......."
Minggu 40
"Kau sudah tidur? Aku ingin mengobrol sedikit denganmu..."
"................."
"Selamat malam, selamat tidur."
"................."
Minggu 50
"Kau di kantor? Aku sedang berada di dekat tempat kerjamu. Mari makan bersama."
"Terlambat, aku sudah selesai makan siang."
"Yaah...."
Minggu 60
"Besok ada bunkasai, aku akan pergi bersama Ryota dan Tomoya. Kau mau ikut?"
"Aku ada acara lain, selamat bersenang-senang besok.."
"Oke oke..."
Minggu 70
"Eskrim di Toko Kanzaki sangat enak, kau pasti suka."
"Benarkah? Kapan-kapan aku kesana sendiri."
"Sendiri? Kenapa tak pergi denganku saja? Kau tak merasa kesepian jika sendiri?"
"Tidak!"
Minggu 80
"Aku heran bagaimana bisa sinar bulan bisa terkalahkan oleh pancaran sinarmu... ehehe"
"Oh..."
"Oh....?"
"Mencoba melucu kan? Tapi aku tak tertawa oleh leluconmu.."
"Begitu ya... hehehe. Aku memang tak pandai membuat lelucon.."
"............"
Minggu 90
"Bolehkah jika aku mengunjungi apartemenmu?"
"Jangan sekarang, kapan-kapan saja jika apartemenku sudah kurapikan."
"Baik..."
Minggu 100
"Kulihat kau berjalan bersama Taka di karnaval kemarin sore"
"Oh iya? Yahh begitulah, aku sedang dekat dengannya akhir-akhir ini... hehehe"
"Sepertinya waktumu untuknya sangat banyak... tak seperti aku.."
"Sudahlah... kau ini bicara apa...."
Minggu 106
"Kau tak pernah menganggap keberadaanku, aku yang selalu menginginkanmu pun tak pernah kau pedulikan. Mungkin saatnya aku menyerah untuk mendapatkanmu..."
"Maksudmu..."
"Kau pasti menyadari semua perhatianku selama ini, tapi aku tahu kau selalu mencoba menolaknya."
"To...Toruuuu ! Tunggu....! "
Minggu 107
"Ada apa? Tumben sekali menghubungiku?"
"Toru.... bisa kita bertemu sebentar saja.."
"Tidak bisa!"
"Tapi Toru... ada hal penting yang ingin kubicarakan..."
"............."
"Kumohon......"
Minggu 108
"Aku pergi....."
"Tapi..."
"Maafkan aku. Mungkin selama ini aku memang terlalu berharap kepadamu. Rasa sakitku teramat dalam."
"Tapi... Toru aku mulai mengerti perasaanmu dan kau akan meninggalkanku?"
"Aku ingin mengajarkanmu bagaimana arti sebuah kata menunggu. Hingga kau paham bagaimana menyiksanya detik demi detik menunggu respon dari orang yang kau tunggu."
"Maaf... aku benar-benar minta maaf. Kumohon jangan pergi.... Kumohon...."
"Aku akan pergi berlibur, dan entah kapan akan kembali. Jangan khawatirkan aku..."
"Kumohon....."
"Aku pergi dulu. Tunggulah aku jika kau memang menerima perasaanku dan kalau kau menyerah untuk menungguku, pergilah dan cari seseorang."
"Toru.........."
"Selamat tinggal....."
End.
wooooo!!!!
BalasHapuswhy...why.... endingnya angst banget... #garukgaruktanah (?)
fanfictnya baguusss..... keep writing.... #angkattissue
waaaaw Isma pertamax
Hapussetelah sekian lama akhirnya bikin jugaaa~~~
BalasHapusHahaha, kangen yak?
HapusKangen aku apa kangen ffnya?
mba tau apa yang paling menyesakkan hati selain putus dari pacar?
BalasHapusnunggu kelanjutan FF yang ga di posting dari awal tahun sampai mau akhir tahun ...
nyeseekk mbaaa nyeseeekkk ...
aku udah 3 kali baca FF ini ..
berharap waktu buka blog mba widi aku menemukan lanjutan dari semua FF yg ceritanya bikin nagih ...
kamu tau apa yang paling lucu selain lawak?
Hapusbaca komen kamu hahahahahhahahahahhahahahaa
iya maap ya maap banget hehehehehehe. tunggu aja pokoknya hehehe
oalaaahhh mbaaaa ...
BalasHapusmalah diketawain ..
untung aja aku bukan wanita yg sedang hamil muda ..
bisa repottt mbaaa kalo aku ngidam sama kelanjutan FF mba widiii ..
cemoooonnn mbaaa ..
posting dong posting ..
ahayyyy okayyyy
Hapuskeep writing ya mba.. maaf lo aku jadi silent reader selama ini. salam kenal mba widi.
BalasHapusHallo nurin...
Hapusmakasih ya udah komen, pensiun nih jadi siders? hahahahaha
iya nih mba mau pensiun aja. ga tahan jadi silent reader
Hapushahaha gud gud gud
Hapus