Judul : The
Sweetest Surprise ( One Ok Rock edition)
Author :
Parasarimbi
Genre :
Romantic
Length : Oneshoot
Main Cast :
You, Taka , Tomoya
Disclaimer : Cerita punya saya, oh iya efef ini
pernah saya publish sebelumnya dan pake cast yang berbeda jadi jika ada yang
menemukan efef ini yang 90% sama dengan
efef ini tapi dengan author yang sama
berarti itu masih punya saya. Jadi saya ga copas yak... trimakasih
Enjoy!
Kau sedang dalam
perjalanan pulang ke kota kelahiranmu malam ini dengan menaiki sebuah bus malam. Kau hanya sendirian
tanpa Taka kekasihmu
yang menemani. Ia sedang sibuk mengerjakan pekerjannya di kantor, dan dengan
berat hati ia melepasmu yang harus segera kembali ke menuju rumah orang tuamu
yang jauh disana. Taka sangat khawatir karena biasanya ia akan selalu menemanimu kemana
saja dan secara tiba-tiba kau harus pergi tanpanya.
Kau menjalin kisah cinta
dengan Taka
selama 3 tahun dan pastinya banyak sekali kebersamaan susah dan senang yang
telah kalian lalui. Taka adalah lelaki setia yang selalu menjagamu dan menemanimu kapanpun dimanapun kau butuhkan, ah manis sekali bila mengingat wajahnya.
Taka terus mengawasimu meski kalian berjauhan. Melalui
pesan teks berkali-kali ia mengirimkannya padamu dan itu membuatmu sedikit
terganggu. Untuk menenangkan hati kekasihmu yang sedang khawatir kau
berinisiatif membalas pesan agar kekasihmu tidak merasa resah yang berlebihan.
To : My Taka
Dear Mine,
Ah kau memang menyebalkan, kenapa mengirimiku pesan
singkat beruntun? Aku sampai tak bisa
tidur kau tahu.. –kekeke
Taka Sayang selesaikan pekerjaanmu dengan baik, okay.
Aku disini baik-baik saja dan akan kukabari jika sudah sampai dan bila terjadi
apa-apa aku akan langsung menghubungimu. ~chu
Send
Satu menit
kemudian balasan sampai di ponselmu
From: My Taka
Dear Mine, and always be mine
Aku memang menyebalkan jika kau sedang jauh dariku,
aku takut terjadi apa-apa padamu ~sigh kau memang tidak mengerti kekhawatiran
seorang laki-laki pada wanitanya. Dasar wanita –kekekekekekeke
Baiklah akan kupantau terus kau disana sayang. ~chu
chu chu chu… many more chu for you
Kau tersenyum
singkat membaca balasan pesan singkat dari Taka kekasihmu yang begitu protektif terhadapmu. Taka hanya bertindak protektif namun tidak possesif, dan itu sangat menentramkan hatimu. Begitulah cara Taka mencintaimu dan sama halnya caramu mencintai Taka. Oh Indahnya dunia bila kau mencintai orang yang juga mencintaimu.
Bus masih
berjalan memecah malam yang telah larut, kau melirik jam tanganmu. 11.30 pm.
Kau merasa matamu sudah tak sanggup lagi terbuka, ingin segera terpejam dan
menikmati tidur di kursi bus yang lumayan nyaman ini. Perjalanan masih memakan
waktu lama untuk sampai ke kotamu yang kau perkirakan akan sampai pukul 6 pagi.
Tahu-tahu kau tertidur pulas tanpa kau ketahui bagaimana prosesnya sampai kau
bisa terlelap.
---
Pukul 05.30 am
Goyangan yang
cukup keras membuat bus yang kau tumpangi membangunkan tidurmu, karena kepalamu
terantuk di jendela kaca bus. Tidak keras namun membuatmu terkejut dan membuat
kedua matamu tidak berminat untuk melanjutkan tidur. Oh kau menyadari bahwa kau
hampir sampai di daerah tempat tinggalmu dan reflek kau melihat dimana jam
tanganmu berada.
“Tepat sesuai
perkiraan” Kau bergumam kecil.
Kau merogoh tas
ransel kecilmu mencari-cari keberadaan ponselmu untuk melihat ada pesan masuk
dari keluargamu atau malah dari kekasihmu. Ah dapat!. Kau membuka flip ponsel
dan menemukan 5 pesan masuk dan 7 panggilan tak terjawab dari kekasihmu.
From: My Taka
Honey, sudah sampai mana?
From : My Taka
Sayang?
From: My Taka
Kenapa tidak membalas pesanku? Apa terjadi sesuatu ?
From : My Taka
Sayang, aku meneleponmu. Angkat !
From : My Taka
Ah benar-benar tukang tidur!
Kau terkekeh
geli membaca satu persatu pesan dari laki-laki pujaanmu. Kau baru teringat
bahwa nada dering ponselmu kau ubah menjadi mode silent dan artinya saat Taka menelepon dan mengirimimu pesan kau sama sekali tidak bisa mendengar
bunyi tersebut. Dan agar Taka tidak gelisah kau segera mengabari keberadaamu pada Taka.
To : My Taka
Dear my love
Aku akan segera sampai, jangan khawatir. Bagaimana
tidurmu? apakah nyenyak?
Send
Balasan satu
menit kemudian
From:My Taka
Syukurlah kau
baik-baik saja. Siapa yang akan menjemputmu?
(Aku tidak bisa
tidur, gara-gara kau putri tidur) :p
Kau balas lagi.
To : My Taka
Entahlah
mungkin kakak
yang akan menjemputku. Salah siapa tidak bisa tidur. ~kekekeke
Send
Kau melihat bus
sudah berhenti di pemberhentian bus satu-satunya di kota tempat tinggalmu. Kau
segera mengemasi barang-barangmu agar tidak ada yang tertinggal. Satu persatu dan semuanya sudah kau rapikan dan
barang-barangmu sudah ada di tanganmu, kau segera turun di halte dan menemukan kakakmu sudah bersandar di
mobil milik ayahmu. Tomoya menyambutmu dengan cengiran khasnya dan segera menyambar tas ransel
besarmu untuk segera dipindahkan ke bagasi mobil.
“Hello brother!
Kau merindukanku?” kau menyapanya dan merentangkan tangan bersiap menerima pelukan dari Tomoya kakakmu lelaki
satu-satunya.
Tomoya menyambut pelukanmu cepat
“Adikku yang sangat cantik!
Rinduku padamu seakan tak terbendung” jawab Tomoya yang masih memelukmu.
“Ah yang benar
saja, kita berpisah baru 5 bulan. Jangan berlebihan kakak hahahaha” kau
tertawa
Tomoya cepat-cepat melepas pelukanmu, kemudian ia merengut dan menggerutu.
“Dasar tidak romantis
sama sekali”
Kau hanya
terkekeh dan menjawab,
“Ya Tuhannn,kakakku ini sepertinya sedang sensitif sekali,
hehehe”
“Ah kau ini benar-benar....” Tomoya masih bersungut-sungut
Di tengah
gerutunya, Tomoya menutup bagasi mobil dan membuka pintunya untukmu dan segera masuk
ke mobil.
“Ah Tomoya kakakku, kau kakakku yang sangat baik, tak pernah berubah meskipun kadang menyebalkan”
pikirmu dalam hati
Tomoya menyalakan mesin mobil, beberapa saat kemudian mobil mulai berjalan dan membawamu
menuju rumah dimana ayah dan ibumu menanti kedatanganmu.
“Sudah berapa
lama menunggu bus ku datang Kakak? Padahal aku belum mengabarimu kalau aku ingin dijemput”
Tomoya terkekeh
“Feeling seorang kakak laki-lakimu yang paling tampan ini sangat kuat, tanpa kau
beri tahu pun aku sudah tahu dengan sendirinya. Tidak lama baru 20 menit
menunggu bus datang”
“Aihhh besar
kepala sekali kau ini, memang kau pikir kau tampan?” Cibirmu
“Tentu saja,
kau pikir tidak?”
“Tidak”
“Aishh dasar
kau ini adik yang tidak sopan, padahal ayah dan ibu saja mengakui kalau aku memang tampan”
“Yang benar
saja ! siapapun orang tua akan selalu memuji anak-anaknya. Dasar kau ini”
“Ssstttt… nona cantik, sudah
mengalah saja dan akuilah kalau aku memang tampan dan debat kusir ini selesai”
“Baiklah baiklah
kau tampan. Puas!”
Tomoya hanya terkikik sambil terus berkonsentrasi
menyetir mobilnya.
“Okay. Clear!
Thanks adikku sayang” jawabnya
sambil menggodamu
Kau suka sekali berdebat kecil dengan Tomoya, karena akan sangat
menyenangkan saat diantara kalian tidak ada yang saling mengalah dan debat akan
tetap berlanjut hingga ada salah satu yang mengalah.
“Hmmh. Oh iya
ngomong-ngomong bagaimana kabar ayah dan ibu? Mereka sehat? Oh aku rindu sekali
dengan merekaaaa dan aku pikir mereka juga rindu padaku. Buktinya mereka
menyuruhku segera pulang, aku senaaaaaaaang sekali kakak”
“Tak perlu ku
jawab, sebentar lagi kau juga akan bertemu mereka.” Jawab Tomoya sekenanya.
“Aih, kakak kau ini kadang
menyebalkan kadang bertingkah manis. Kepribadian ganda”
Tomoya hanya terkekeh geli.
Mobil yang kau
tumpangi dengan Tomoya telah memasuki halaman di rumah orangtuamu, kau sangat tak sabar
segera bertemu ayah dan ibumu. Sesaat kau menyadari ada mobil lain yang terdiam
manis di halaman mu sebelah taman.
“Oh kakak, ada tamu rupanya”
Tomoya hanya menoleh kepadamu dan tersenyum.
Kau berjalan di
halaman rumah dan akan segera masuk rumah dengan meninggalkan Tomoya yang tampak kerepotan
membawa barang-barangmu sendirian, kau ingin membantu tapi begitu melihat ibumu telah berada di teras rumah
kau bersorak,
“Ibuuuu aku
pulang” teriakmu
Ibumu berjalan
cepat untuk meraih tanganmu dan segera memelukmu begitu kau sampai
dihadapannya.
“Oh putriku, aku
rindu padamu nak”
“Aku juga rindu
pada ibu. Ibu sehat saja kan? Ibu bertambah kurus saja, apakah karena memikirkanku?"
Ibumu hanya mengangguk
"Eh ngomong-ngomong dimana ayah?" Kau menyadari ayahmu tak turut serta menyambutmu
“Ada. Diruang
tamu sedang menerima tamu” Jawab ibumu
“Oh” kau hanya
menjawab ‘oh’
“Ayo segera
temui ayahmu”
Ibumu
mengajakmu ke ruang tamu dimana ayahmu dan tamunya berada. Kau menahan tangan
ibumu dan menghentikan laju langkahnya
“Ibu, bukankah
ayah ada tamu? Tidak sopan ibu jika kita menginterupsi ayah dan tamu nya”
“Ssttt sudah
ikut dengan ibu” ibu hanya tersenyum
“Baiklah….” Kau
menurut pasrah
Sesampai di
ruang tamu kau terkejut bukan main, ternyata tamu ayahmu berjumlah tiga orang
dan seperti tersengat listrik kau mendapati orang tua Taka yang menjadi tamu
ayahmu.
“Ah paman” Kau
segera meraih tangan ayah Taka dan bersalaman dengannya sedangkan ayah Taka hanya tersenyum
menerima jabatan tanganmu.
“Bibi….” Secara
bergantian kau menjabat tangan ibu Taka. Dan giliran orang terakhir kau sangat terkejut
“Takaaaaa !” Kau bersorak
dan duduk disamping Taka seraya melihat ke arah wajah Taka dan memelototinya.
Taka hanya tersenyum rancu
“Ya Tuhaaaan,
kau bilang kau ada pekerjaan semalam tapi kenapa tiba-tiba kau berada disini?
Kau membohongiku” kau berubah mencibir
“Surprise”
Sahut Taka
“Apa maksudmu
dengan surprise? Aku sangat jengkel padamu tahu!” Kau ngambek pada Taka tapi ayah ibu Taka dan orang tuamu serta
Tomoya hanya
tertawa.
“Kau bilang kau
khawatir padaku sejak semalam, tapi ternyata cih!” Kau bersedekap dan menatap
kesal pada Taka
“Sayang. Tentu
saja aku khawatir padamu kau pikir tidak?” Taka meletakkan tangannya di kepalamu dan membelai
rambutmu penuh kasih.
“Tidak.
Buktinya kau membiarkanku pulang dengan bus sendirian sedangkan kau malah enak
naik mobil dengan orangtuamu. Huwaaaaaaa aku sebal padamu Taka” Kau memukul-mukul lengan Taka, tidak keras hanya pukulan ringan.
Kekesalanmu tak
berarti apa-apa pada orang-orang di ruang tamu, mereka malah tertawa
terbahak-bahak menertawakan tingkahmu yang seperti anak umur 7 tahun. Bahkan Taka juga tertawa keras.
Menyebalkan!
Mereka berhenti
tertawa setelah ayah Taka menginterupsi,
“Ehmm….bisa saya bicara sebentar?”
Suasana agak
hening setelahnya dan ayah Taka memulai pembincaraannya.
“Maafkan Taka atas tindakannya yang
kurang ajar padamu nak, tapi semata-mata ini karena ide dari Taka yang disetujui oleh
kami dan keluargamu juga” Ayah Taka mengerling
“Tapi tak usah
kesal berkepanjangan nak, paman dan bibi datang kemari bersama Taka memang ada tujuan
tersendiri.
Kau bingung
“Oh begitu, apa
itu paman?” Kau menoleh kearah Taka dan hanya anggukan dan senyuman kecil darinya.
“Kami ingin
segera memintamu untuk secepatnya menjadi Nyonya Takahiro”
Dunia serasa berhenti.... dan......
Kau merasa ingin pingsan
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Selesai juga deh... semoga suka ya...
.
.
Selamat Malam
.
.
Kapan-kapan Main lagi ya....
.
.
ya ampuuuuunnn ...
BalasHapusaku bacanya sambil senyum2 ga jelas pas jam istirahat d kantor ...
hahahahaaaa ...
berimajinasi yg menyenangkan ...
buat lagii yaaa ^^
Hallo Wulan..
Hapushehehe
iya next time buat lagi..
Makasih ya udah mampir :D
sama2 ..
BalasHapusini aq mampir lagi buat baca lagii ..
masih senyum2 ga jelas sambil ngebayangin mukanya Taka sama Tomoya ..
salam kenal ya .. aq fans OOR Samarinda .. ^^
Ohhhhh OOR Samarinda..
Hapusjauhnya diseberang pulau hehehehe
salam kenal balik dari OOR Solo
Iya makasih ya udah mampir baca-baca lagi, seneng deh jadinya hehehe
wuiiihh ...
Hapusjauuh ternyataaa ...
buat cerita soal taka lg ya mbaa ...
tp jgn d pasangin sm artis cewek dong ...
lebih seneng klo tokoh ceweknya kita sendirii ... wkwkwkwk *egois.com
wkwkwkwk iya Insya Alloh ya :D
Hapussiiiiiippp ..
Hapusditunggu pokoknyaaa ...
eeehhh ...
yg cerita taka sama manami oku kok belum update mbaa ??
aq udah mati gaya nii nunggu postingannya .. chapter ke 14 manaaa niih mbaa ??
lagi pusing, banyak kerjaan jadi lagi males nerusin itu chapter.
Hapustunggu aja taun depan bakal ada lebih banyak lagi ff nongol lho :)