Jumat, 13 Desember 2013

Fanfic / FF One Ok Rock ; I Wanna Have You, Like Tattoo



Judul : I Wanna Have You, Like Tattoo
Author: Widi / Parasarimbi
Genre : Romantic
Lenght : Oneshoot
Cast : Toru Yamashita as Toru
          Gadis berambut pirang ~ errrr entah dia Nancy atau Avril atau...
Disclaimer :  Cast not mine, tapi cerita punya saya... udah gitu aja



Enjoy

~~~~~~~~~~~



Toru tengah menunggu seseorang, berkali-kali ia melihat ke arah jam tangannya dan melihat ke segala penjuru kalau-kalau seseorang yang dinantikannya datang.
Lelaki berperawakan tinggi, tampan dan bermata sayu terlihat berdiri di sebuah jembatan. Seperti tak sabar Toru berjalan kesana kemari hanya sekedar untuk membunuh kebosanannya.
Ia tak punya aktifitas lain selain yang dilakukannya sekarang, memang apa yang harus dilakukan orang yang sedang menunggu dengan tidak sabaran? Ah rokok. Toru mulai mengeluarkan perangkatnya untuk merokok.

Selang beberapa saat rokok Toru sudah habis sebatang dan puntung rokoknya ia buang ketempat sampah, dan sekitar 10 menit kemudian seorang gadis berambut pirang dan tinggi semampai dengan wajah manis datang mendekat ke arah Toru. Sembari berjalan gadis itu menyapa,

"Sudah lama menunggu?"

Toru menoleh dan memasang senyum tipis

"Lumayan..." Jawabnya singkat

"Ah maaf, hanya itu yang bisa kukatakan" Gadis itu menampakkan wajah sedikit menyesal

"Tak apa, mungkin lain kali kau bisa tepat waktu"

"Oh okay, terimakasih. Kau sangat mengerti aku" Si gadis pun tersenyum

Toru tak menjawab, namun hanya memandang gadis itu lurus kedalam matanya. Cukup lama. Gadis itu menyadari bahwa ada tatapan lain dari sorot mata yang diberikan Toru padanya. Semacam tatapan mengintimidasi.

"Toru, kau tak apa-apa"

Toru terkesiap

"Ooo, ahh... ya aku aku tidak apa-apa" Jawab Toru dengan tergagap.

"Syukurlah, tapi ada apa denganmu? Kau begitu lain hari ini dan apa yang ingin kau bicarakan padaku Toru?" Tanya si gadis

Keduanya berdiri berhadapan.
Agak lama Toru menjawab, seperti mengumpulkan tenaga untuk sebuah aktifitas yang berat yang akan dilakukannya, sedangkan si gadis hanya menatapnya penuh tanda tanya.
Toru menghembuskan napasnya dengan berat, dan akhirnya Toru mulai berkata,

"Aku menyukaimu. Sudah lama"

Si gadis terkejut

"Apa?" Jawab si gadis

"Kau sudah mendengar dengan jelas bukan?"

"Bisakah kau ulangi?"

"Aku yakin kau mendengarnya"

Si Gadis terpana.

"Toru.... A..apa kau masih waras?"

"Apa kau meragukan kejiwaanku?" Sahut Toru cepat

Si gadis tak menjawab dan hanya menatap wajah Toru seakan tak percaya kata-kata yang diloloskan dari mulut Toru yang baru saja didengarnya dengan sangat jelas. Tatapan si gadis beralih menunduk.





Pandangan Toru terlihat menerawang, ia menatap ke arah lain. Menatap ke arah sungai yang mengalir di bawah jembatan dimana ia berdiri, matanya bertambah sayu.

Seakan jeda panjang, keduanya terdiam tanpa ada yang berusaha untuk memecah kesunyian yang mereka berdua ciptakan. Keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing. Si gadis terlihat gelisah dari raut wajahnya dan Toru terlihat murung dan ia merubah posisi mendekat ke tiang jembatan dan menyandarkan badannya.

Selang beberapa lama akhirnya Toru mulai membuka suara dan masih dengan pandangan menerawang,

"Aku tak ingin menyimpan rasa ini sendirian, aku ingin berbagi rasa ini dengan orang yang seharusnya menerimanya. Dan harapanku adalah orang itu mempunyai rasa yang sama terhadapku"

Si gadis masih terdiam dan Toru melanjutkan bicara sambil bersedekap pandangan Toru beralih ke Sang Gadis.

"Apakah kau tahu? hanya dengan melihat sosokmu saja aku merasa kalau aku harus memilikimu. Rasa ini besar sekali dan aku tak sanggup berlama-lama menahannya"

Toru sudah berhasil meluapkan segala perasaannya, semua kata-kata meluncur begitu saja tanpa ia siapkan sama sekali. Semua seperti anak panah yang melesak tanpa bisa ia kendalikan, tapi ada satu hal yang berbeda yang ia rasakan sekarang dibanding sebelum Si Gadis datang dan kata-kata itu meluncur.
Toru merasa bebannya menghilang entah kemana dan tiba-tiba percaya dirinya naik seratus persen.

"Apa kau masih ingin membisu? Sampai kapan kau akan terus diam?" Tanya Toru terus memandang intens si gadis.

Jeda 1 menit

"Aku masih tidak percaya yang kau katakan tadi Toru " Akhirnya Si Gadis mulai bersuara dan memandang Toru

"Kau harus percaya karena aku tak pernah main-main dengan ucapanku"

Si Gadis mengulum senyum,

"Aku tahu sifatmu Toru, tapi apakah kau sadar atas segala ucapanmu? Kau tahu aku sudah memiliki orang lain dan kau seharusnya sadar akan hal itu..."

Toru memotong perkataan Si Gadis dengan cepat

"Ya ya ya, aku jelas sangat tahu kau tak perlu mengungkapkannya kembali..."

"Dan kau masih akan bertahan dengan rasa dan sikapmu itu?"

"Tentu!" Jawab Toru mantap

"Ck...Kau gila Toru..." Si Gadis mencibir dan ia berjalan menuju tiang di sebelah Toru bersandar dan ia turut bersandar seperti Toru.

"Ya, memang. Tapi itu semua karena kau"

"Tapi ini sungguh di luar nalarku, aku mohon kau memikirkannya kembali"

"Tolong jangan menyuruhku untuk berpikir, karena aku sudah memikirkannya ribuan kali tiap harinya"

"Terserah kau saja..." Jawab Si Gadis pasrah.

Terjadi lagi jeda selama beberapa menit.
Kini mereka berdua kembali dengan kesunyian masing-masing, berkutat dengan pikiran-pikiran yang berkecamuk dan sedang dalam situasi yang terasa asing dan aneh bagi mereka.
Si Gadis terlihat salah tingkah dengan sikap yang tak tenang dan sebaliknya dengan Toru yang terlihat tenang dengan wajahnya tak henti-hentinya tersenyum, entah senyum senang atau senyum miris. Senyum Toru kali ini terlihat berbeda... errr seperti senyum licik.

Senja terlihat di ufuk barat, suasana sekitar beralih menjadi warna orange cerah yang sangat indah khas sunset seperti pantai Bali.

"Sudah senja, aku pulang..." Si gadis bergumam pelan dan mulai beranjak meninggalkan tempatnya bersandar.

Toru dengan cepat menahan tangan Si Gadis.

"Katakan kau juga punya rasa yang sama sepertiku..."

"Toru... sudahlah, simpan saja rasamu..."

"Aku hanya bertanya APAKAH KAU MEMPUNYAI RASA YANG SAMA???" Toru menekankan nada bicaranya

Si Gadis serasa tertohok. Ia ingin segera keluar dari situasi ini.
Ia melepaskan diri dari cengkraman tangan Toru dan berdiri berhadapan dengan Toru dan menatap wajah Toru dengan kedua mata yang saling bertatapan.
Dengan lirih ia menjawab,

"Ya"

Toru tersenyum. Ia dapat mendengar dengan jelas jawaban si gadis walaupun dengan suara yang sangat kecil.
Toru tak ingin mendengar jawaban ulang dari Si Gadis, satu kali saja sudah cukup buatnya.

"Lalu kapan kau akan segera putus dari kekasihmu?" Tanya Toru tanpa merasa canggung tapi Si Gadis tiba-tiba menjadi gusar dan langsung berbalik arah dan meninggalkan Toru.

Si Gadis berjalan sangat cepat hingga ia berhenti sejenak ketika mendengar ucapan lantang Toru di belakangnya.

"Atau kau ingin aku merebutmu dari kekasihmu terang-terangan??? Baiklah tunggu saja tanggal mainnya..."

Dan Si Gadis pun kembali berjalan tanpa menoleh ke arah Toru lagi.
Si Gadis sudah tak kelihatan sosoknya dari tempat Toru berada.

Hening

"Baiklah jika memang itu maumu, akan kudapatkan kau dengan cara apapun hingga aku bisa memilikimu seperti tato, tato yang permanen" Gumam Toru berbicara pada dirinya sendiri.

Kemudian Toru mengeluarkan sebatang rokoknya dan korek api lagi dan mulai merokok kembali.

~~~~~~~~~~~~

Akhirnya kelar juga nih efef, sumpah mikirnya lama banget pas bikin Toru.
Mungkin karena ngefansnya sama Taka kali ya, ah kenapa bawa-bawa Taka sih...
Buat cewek-cewek pecinta Toru, kalo mau cemburu ya cemburu aja gausah ditahan-tahan tar malah jadi bisul lho.. hahahaha
Sudah ah saya paling gabisa kalo  bikin penutup.
.
.
Selamat Malam, byeeee.
.
.
Kapan-kapan main lagi ya....


8 komentar:

  1. helloo..salam kenal..
    aku penggemar OOR dan penggemar berat Taka juga..
    aku udah baca semua FF OOR-nya and just want you to know,,this is my favorite!! hehe..aku senyum2 bacanya..
    keep up the good work :D

    BalasHapus
  2. wahhhh salam kenal juga anggita...
    senang deh rasanya ada yang samaan suka OOR dan Penggemar Taka.
    hehhehe malah punya Toru ya yang jadi favorit?
    trimakasih ya komennya. iya Insya Alloh bikin lagi dan semoga lebih bagus lagi dari yang sudah-sudah ya.

    Trimakasih banyak ya Anggita :D

    BalasHapus
  3. Kyaaaa.... Aduh, Toru bikin saya melting beneran. Cowok kek gini kalo dibikin fanfic bener-bener keren. Berasa banget feelnya. Dan itu ceweknya siapa? Nancy kah? Saya berharap dia... Cocok soalnya. Wkwkwkkwk
    Keren. Keren. Fave lah klo bisa di fave. Haha. Tp mana ya kolom buat ngefavenya? *iniguerempongbanget =="

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahahaha, padahal pas bikin itu feelnya ilang-ilangan.
      Waktu bikin sih dalam bayangan emang Nancy, tapi terserah juga sama pembaca bayangin ceweknya siapa. hehehehee
      makasih loh, aduhhh seneng banget kalo ada yang bilang ff ini keren. hehehheeh
      pokoknya seneng deh seneng banget
      coba tar aku munculin ada ga tombol fave, hehehehehe

      Hapus
    2. Wkwk. Tapi biasanya yg feelnya ilang-ilangan itu malah menghasilkan sesuatu yang keren.Beneran lho :D
      Soalnya klo Avril kasian. Masa Toru mau ngerebut istri orang. Iya gak Tor? *toelToru

      Iya sama-sama Widi... :)
      Wokeh, siap. Klo ada ntar tak fave beneran ini. Haha

      Hapus
    3. Haduhh maaf baru bales, baru ada acara tadi..
      hehehehehe iya ya?
      huum kasian suami nya avril, coba kalo avril belum bersuami. mungkin udah diembat sama toru. hahahahaha

      trimakasih jempol deh buat kamu :D

      Hapus
    4. Ahaha. Slow aje :D
      Hu'um. Jadi inget yg pas acara interview yg sama Avril itu... Si Toru kasian banget cz kayaknya Avril lebih tertarik sama Tomoya. Wkwkwkwk

      Ahaha. Masama....

      Hapus
  4. wah, ff-nya kali ini mas toru ya? cuman 2 kata dariku 'ambisius banget!!'
    >.<
    ff-nya bagus mbak, keep writing terus yaaa....

    BalasHapus

Feel free to comment... silahkan....