Kamis, 23 Januari 2014

Fanfiction / Fanfic One Ok Rock ; A Pathetic Girl with a Stubborn Boy Chapter IV





A Pathetic Girl with a Stubborn Boy Chapter IV

Author             :Parasarimbi

Genre              : Romantic

Length             : Chapter by Chapter (belum ada rencana sampai chapter berapa)

Cast                 : You as Donna (OC)
                         Taka
                        Toru
                        Ryota
                        Tomoya

Disclaimer : Cerita punya saya, tapi tokoh bukan punya saya.

Notes : Lanjutan 

Chapter I
Chapter II
Chapter III


Enjoy!
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


“Ada apa ini sebenarnya?” Batinku dalam hati

Taka menoleh kearahku. Menatapku intens seakan meminta jawabanku atas pertanyaannya beberapa detik yang lalu. Tangannya mengepal dan memegang setir bundar erat-erat sarat emosi.

Aku mulai bisa menguasai keadaan. Aku yang tadinya terlihat sangat ketakutan dan lemas, kini sudah mulai bisa berpikir dan bernapas lebih dalam. 

“Siapa kau sebenarnya? Apa masalahmu?” Ucapanku terdengar bergetar.

Taka menghembuskan nafas dengan keras seraya mengalihkan pandangan ke depan. Kemudian ia menggumam pelan,

“Kau tak tahu betapa melelahkannya mencarimu....” Terdengar gemeletak gigi Taka menahan geram

Kini giliran aku yang menoleh,

“Mencariku? tapi kita sama sekali tak punya urusan.”

“Itu menurutmu!” Suara Taka meninggi.

Suara Taka terlihat emosi dan tiba-tiba ia menstater mobil yang sama-sama kami tumpangi, dengan serampangan ia melajukan mobil di jalanan yang lumayan sepi ini. Namun siapa yang tak ciut nyali jika mobil ini dikendarai oleh orang yang seperti sedang kesetanan.

“Taka stopppp!!!”

Taka tak menggubris perintahku sama sekali. Ia masih terus melaju dengan kecepatanan tinggi dan terfokus pada jalanan. Berulang kali aku berteriak memintanya untuk menghentikan laju mobil yang sangat cepat ini.

“Taka tolong hentikaaaaan... Stopppp!!! Kau bisa membunuh kita berdua!!!”

Dengan suaraku yang seperti ini tak cukup untuk menghentikan aksi Taka yang menggila ini. Daripada nantinya aku mati konyol gara-gara perbuatan Taka ini akhirnya aku menyerah dan melakukan kontak fisik dengan Taka dan memohon-mohon agar segera menghentikan mobil.

Kupegang lengan bagian atasnya erat-erat, dan membujuknya,

“Kumohon hentikan sekarang, kita akan bicarakan ini baik-baik. Kumohooon...”

Dan sepertinya berhasil, Taka mulai merespon perkataanku. Lama kelamaan laju mobil ini semakin melambat hingga akhirnya berhenti disebuah jembatan yang berair jernih.
Kami berdua masih berada dalam mobil dengan keheningan, Taka meletakkan kepalanya dan membenamkan wajahnya di setir mobil yang bundar. Tangannya mengepal keras dan bergetar. Kemudian ia mengangkat kepala dan memukul-mukul setir mobil dan berteriak kencang..

“Aaaaaaaaarghhhhhhhhhhhhh.............!!!!!”

Aku semakin kacau dengan kelakuan Taka hanya bisa menutupi wajahku dengan telapak tanganku, ia seperti diliputi suatu kemarahan yang luar biasa dan aku tak tahu apa hubungannya denganku.

“Tolong jangan berteriak, aku sangat takut...” Gumamku lirih

Taka mendengar suaraku, ia mulai stabil. Ia mulai berhenti memukul setir mobil dan berteriak. Berulangkali ia bernafas dalam-dalam untuk menurunkan kadar emosi yang ada didadanya. Ia mengusap wajahnya yang penuh peluh dengan telapak tangannya. Dengan bersandar di jok mobilnya Taka memejamkan matanya beberapa saat. Sedangkan aku hanya mengamatinya dari ekor mataku.

Aku pun turut menyandarkan tubuhku pada jok mobil, hari ini kurasakan adalah hari tidak menyenangkan yang kualami. Khayalanku semalam sepertinya memang terjadi.

Taka mulai berbicara,

“Dengar Manami, aku akan berbicara dan kumohon kau untuk tetap diam dan mendengarkan” Taka mengatakan tanpa menoleh kearahku.

“Baiklah.” Jawabku singkat. 

Dan aku bersiap-siap untuk memasang telingaku baik-baik untuk mendengar setiap detil perkataannya.

“Aku telah mencarimu kemana-mana sejak kau menghilang 6 tahun yang lalu.” Ujar Taka dengan pandangan yang menerawang.

Aku terkesiap dengan ucapannya. Tiba-tiba memoriku 6 tahun yang lalu melesak keluar dari ingatanku,

Author POV

Flashback

Seorang gadis dengan perawakan tinggi dan langsing serta cantik itu tengah berjalan di lorong sekolah. Dengan ramah ia menyapa beberapa orang yang berpapasan dengannya. Ia terlihat membawa kotak obat dan beberapa makanan kecil untuk ia antar ke tempat kesehatan yang berada di pojok sekolah

Dialah Manami. Dengan riang ia bernyanyi-nyanyi kecil ditengah langkahnya yang terlihat bersemangat. Hingga tiba di pintu ruang kesehatan, ia mendengar suara-suara aneh didalamnya. Seperti suara seorang laki-laki dan wanita yang tengah dimabuk asmara. Ia menajamkan telinganya. Benar itu suara lelaki dan perempuan yang tengah berhubungan dewasa. 

Hatinya serasa dipukul palu godam, karena dia tahu jika seseorang yang terbaring disana adalah seseorang yang dicintainya. Kekasihnya yang tadi siang mengaku sakit dan beristirahat di ruang kesehatan. Dan ia mengintip dari jendela ruang kesehatan yang tidak tertutup dengan gorden tersingkap. Betapa dunia seakan runtuh bagi Manami melihat dengan jelas kekasihnya bergumul mesra dengan seorang gadis yang ia ketahui adalah sahabatnya sendiri.

Manami sempat jatuh terduduk dan menimbulkan bunyi berdebam keras, hingga mengejutkan dua insan yang tengah berasmara didalam sana. Hingga dua orang itu keluar dengan pakaian kusut dan rambut acak-acakan kemudian membuka pintu dan menemukan Manami tengah menangis tergugu. Kedua insan itu sangat terkejut ketika aksi mereka berdua dipergoki langsung oleh Manami. Ketika sang kekasih hendak meraih tangan Manami, tiba-tiba Manami bangkit berdiri kemudian berlari kencang hingga ia tak sengaja menabrak orang itu tanpa meminta maaf. 

Manami menuju kelasnya dan mengambil tas dan segera pulang menuju rumahnya tanpa mengindahkan bahwa jam belajar masih berlangsung. Ia tak peduli teriakan teman-teman dan Gurunya yang terkejut melihat Manami yang biasa terlihat ceria kini menangis pilu. Tanpa Manami sadari seseorang mengikutinya.

~~~~
Sepertinya hari ini bukanlah hari baik untuk Manami, bahkan menjadi hari yang terburuk selama hidupnya. Bukannya suasana hangat ibu yang menyambutnya namun sirine ambulan dan beberapa polisi serta tetangganya yang berkumpul di sekitar rumahnya. Belum kering air mata Manami, tanpa sengaja ia mendapati seseorang yang ditandu keluar dari rumahnya oleh petugas rumah sakit berbaju putih-putih. Selimut menutupi tubuh yang ditandu dengan bercak merah yang berada disekitar perut. Firasatnya mengatakan ada sesuatu yang sangat buruk menimpa keluarganya. Dan benar saja, ia mengenali seuntai gelang yang dikenakan oleh tangan yang menjutai dari tubuh yang ditandu itu. Itu gelang milik Ibunya!!!

Mulutnya menganga, nalurinya sebagai anak langsung berlari menuju tubuh yang berada di atas tandu yang kini telah diletakkan di dalam ambulans. Ia berlari menerobos petugas dan naik menuju ambulans. Manami memaksa untuk membuka kain yang menutupi wajah meskipun petugas rumah sakit melarang, ia tak peduli. Ketika ia buka kain, dan ia pandang wajah yang sekarang bertubuh kaku tersebut. Tiba-tiba Manami seperti orang gila, ia berteriak histeris dan meracau berulang-ulang kali. Tubuhnya bergetar hebat dan kakinya serasa lemas untuk sekedar berdiri. Benar pemilik tubuh kaku itu adalah ibunya. Ibunya yang menjadi sandaran hidupnya, tempatnya berkeluh kesah dan berbagi canda tawa. Kini ia takkan lagi melihat sosok ibu yang selalu menghangatkan hari-harinya karena ibunya kini telah tiada dengan darah yang bersimbah di sekitar perutnya.

Manami dipapah oleh salah satu petugas untuk dititipkan di rumah salah satu tetangganya, sambil terus berteriak memanggil-manggil ibunya. Samar-samar ia melihat bahwa ayahnya dibawa keluar rumah oleh polisi dengan tangan diborgol, dengan darah yang masih tersisa di tangannya. Manami berspekulasi bahwa ayahnya telah membunuh ibunya, karena beberapa hari kemarin ia sempat mendengar pertengkaran ayahnya dengan ibunya.

Pertengkaran itu ia yakini sebagai sumber permasalahan Ayah dan Ibunya bertengkar hingga berakhirnya nyawa Ibunya ditangan Ayahnya. Dan Manami sempat mendengar beberapa kali ibunya menyebut bahwa Ayahnya mempunyai wanita simpanan.

Sang tetangga membawa Manami kesalah satu kamar kosong untuk dipakai Manami beristirahat dan menenangkan diri, sesampainya di tempat tidur Manami langsung pingsan.

~~~~~
Malam hari sekitar pukul 11.30  

Manami terbangun dari pingsan setelah melalui berbagai mimpi buruk. Ia tidak berharap bahwa apa yang dialaminya hanya mimpi dan ia akan terbangun dan menemui ibunya yang tengah menjahit. Tapi ia menyadari bahwa semua itu nyata dan bukan mimpi, ia menyadari bahwa ia terbangun di kamar tidur milik tetangganya. Ia kembali menangis tersedu-sedu.

Ia memikirkan kejadian sial yang dialami bertubi-tubi. Pertama ia dikhianati oleh kekasihnya yang telah ia percaya dan ia cintai. Kedua ia dikhianati oleh wanita yang bersama kekasihnya di ruang kesehatan adalah sahabat terbaiknya. Ketiga dan terakhir adalah terbunuhnya ibu di tangan ayahnya.

Manami sangat geram, ia jadi membenci laki-laki terutama ayah dan kekasihnya sama-sama telah berkhianat, dan membenci sahabatnya yang telah ia percayai bertahun-tahun. Manami tidak ingin berlama-lama merasakan kenyataan pahit ini, ia memutuskan untuk pergi dari tempatnya yang penuh dengan kenangan ini. Ia bertekad untuk segera memulai hidup baru di tempat lain. Sendirian. Karena ia tak lagi percaya pada siapapun terutama pada laki-laki.

Tengah malam ia kembali kerumahnya yang masih diberi garis polisi berwarna kuning itu, tentu saja tanpa pengetahuan sang tetangga. Dengan penuh kebencian ia mengambil koper besar dan mengeluarkan pakaian-pakaian yang ada dalam lemari untuk dimasukkan kedalam kopernya. Dokumen-dokumen penting yang ia butuhkan juga ia masukkan kedalam koper. Ia tak membawa foto satupun karena sulit baginya membawa kenangan buruk di tempat yang baru. Tak lupa tabungan-tabungannya ia kumpulkan dan ia bawa. Praktis dirumah itu hanya ada bayangan masa lalu keluarganya yang indah.

Setelah koper sudah terisi penuh dan ransel yang cukup berat, Manami melangkah keluar rumahnya. Sebelum meninggalkan tempatnya berdiri, Manami memandang rumahnya untuk terakhir kali. Lama sekali. Ia berjanji pada dirinya sendiri ia tak ingin kembali lagi ke rumah dan kota yang memberinya trauma buruk.

“Selamat tinggal” Bisik Manami pelan

Kemudian Manami mulai melangkah dan berjalan menjauh dari rumahnya. Semakin menjauh dan ditelan kegelapan malam.

Flashback End
~~~~~~~~~~

“Sejak peristiwa itu kau tak pernah muncul lagi dan itu membuatku sangat frustasi”

Bersambung.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sempet frustasi karena mau ngepost di blogspot ternyata ga bisa-bisa, ga tau kenapa. tapi akhirnya bisa juga. ayeyeyeye....
Dan lagi-lagi pas lagi ngetik efef ditemenin sama Cheza alias Author Haruchi Sara yang becanda gila-gilaan lewat chatting efbe. Dan dari bahan becandaan itu kita jadi punya bahan buat bikin collab efef. 
Entah hasilnya seperti apa, kalau penasaran tunggu aja ya... 

CATAT.

Kalau Penasaran. 

Kalau enggak ya udah, hahahaha
.
.
Ada yang penasaran ga sama lanjutannya? Kira-kira misteri apa yang tersembunyi dari balik gadis bernama Manami alias Donna ini?
Tunggu aja chapter berikutnya.
Mungkin mikirnya kayak drama-drama cheesy gitu ya, tapi ya mikirnya juga kayaknya pas lagi cheesy sih, hahaha
.
.
Oke selamat malam.
.
.
Kapan-kapan Main Lagi Ya....
.
.

10 komentar:

  1. Mbaaaaaaaaaaaaa~ #hug
    Aku datang buat komen. Wkwkwkwkwk
    Eh itu pas di mobil seru banget berantemnya. Masih bisa kebayang sh pas Taka marah-marah. Tapi sungguh gak kebayang pas Taka tereak frustasi gitu. Looooooolllll...
    Itu tadinya si Manami mantan Taka ya? Iya gak Mba?
    Tega-teganya selingkuh. Ckckckckckckck. #ngakak
    Btw, jadi mba colabnya? Bwhahahahaha #kebayangobrolansemalem

    BalasHapus
    Balasan
    1. @Haruchi Sara: jiahahahahahaha #hugbalik
      makasih udah mau balik cuman buat komen. hahahaha
      seru ya seru ya? hahahahah

      Manami mantannya Taka? kira-kira gimana? hahahahaha

      Collabnya jadi dong, cuman ini tadi lagi rempong banget abis diajak temen nongkrong sama kerumah nenek. hahahaha
      kita lanjutin efef kita nanti malam. okaaaay... #pelukjauh hahahaha

      Hapus
    2. Wkwk. Masama, apapun untukmu mba. #eaaaaaaaa

      Seru dong. Seandainya aku wartawan disitu... Wkwkwk. Udah aku rekam dah pas mereka berantem. LoL

      Ntah mba. Sepertinya begitu. Tapi gatau juga. Hahaha. Suka banget emosinya... :D

      Eaaaaa... Gapapa mba. Aku tau dirimu sibuk. Hahaha #pelukecupbalik
      Mwhahahahahaha

      Hapus
  2. Kita ini kalo ngobrol pasti ya dibanyakin ketawa, hahahahahaha

    asik-asik ada yang suka sama adegan brantemnya Taka sama Manami, :D
    Coba kalo dibikin film ya adegan yang itu dengan manusia yang sama ahihihi

    wokedeh, mungkin kalo tar malem ga ngantuk-ngantuk banget bisalah kita terusin lagi. tapi kalo udah agak ngantuk ya tidur dulu. hahahahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha. Biar awet muda mba :D

      He'eh. Kalo dibikin film pasti seru. Tapi... Yang jadi pacarnya Taka harus aku. Wkwkwkwkwkwkwk #maunya

      Okeh deh Mba. Kita liat sikon aja kalo yang itu. Hahahahaha

      Hapus
  3. Iya biar kita awet muda kayak mamanya Taka ya, hahahahaha

    Ahh plis dehhh aku juga mau kalo gitu bukan kamu doang dek, hahahahaha

    Hahhh !!! apah !!! Lihat silikon? syapa yang mau oplas???
    wakakakakkakakakakaka

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya dong mba. Pastinya biar mirip bumer #kibasrambut Wkwkwkwk

      Aiiiihhhh, kalo begitu biarkan Taka memilih #eaaaaaa

      Ngg, silikon? Ahahahahahaha. Aku malah mau ngeoplos silikon ama blangkon #opoiki (gaje mode: on)

      Hapus
    2. ahiihi, biarpun dimirip-miripin ga bakalan bisa mirip. wkwkwkwkwkwwkwkwk...

      iya biarkan taka memilih, tapi kayaknya dia akan memilih achan deh. wakakakakakaka

      silikon sama blangkon? entah jadinya seperti apa? ga ada bayangan. huahahahahahahahahahaaha

      Hapus
    3. Nah, itulah mba. Padahal klo mirip artinya jodoh. Bwakakakakakakak

      Yaaaahhh, tapi aku setuju sih klo sama Achan (dlm hati kecewa ini). Wkwkwk.

      Wkwk. Aku juga gk kebayang itu dicolab. LOL

      Hapus
    4. ga mirip weee ga mirip..... huahahahaahha ketawa bahagia.

      aku sih karna berharap taka adalah cowok tulen dan sangat jantan (?) jadi aku ndukung banget lah dia sama cewek manapun, tapi yang penting mreka awet dan bahagia. huahahahahhahaha

      bakalan jadi apa itu kalo dicolab. hahahahaha
      aku mau nulis lanjutan chapter 5 tapi lagi males ngetik karena jadinya bakalan lama. wkwkwkwkwkwkwk

      Hapus

Feel free to comment... silahkan....