Senin, 17 Maret 2014

Fanfiction One Ok Rock The Third Person





The Third Person

Author                : Parasarimbi

Genre                  : Romantic

Length                 : Ficlet

Main Cast            : You, Toru

Disclaimer           : My own story, not cast.



Enjoy !



~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Aku sudah terlambat beberapa jam untuk menemui seseorang, karena pekerjaanku yang memaksaku tinggal lebih lama di kantor. Membenahi laporan-laporan yang akan ditanda-tangani oleh atasanku dan semua harus kuselesaikan malam ini. 

Inilah aku, wanita karier yang sangat gila kerja seperti yang orang-orang sering katakan. Sudah dua jam aku sibuk dengan bertumpuk-tumpuk buku besar laporan pekerjaan, dan akhirnya sudah ku selesaikan dengan baik dan teliti tanpa ada kesalahan sedikitpun. 

Ku kemasi barang milikku yang tergeletak di meja kerjaku dengan terburu-buru. Aku meraih ponselku dan kumasukkan dalam tas jinjing. Berbeda dengan bedak dan lipstikku yang sebelumnya sudah terdiam tenang di dalam tas, kini malah  kubawa keluar keduanya. Aku menyapukan bedak di wajah dan memoles bibirku dengan lipstik merah muda. Wow. Aku terlihat cantik walaupun wajah lelah sudah terlihat di wajahku, begitu yang kulihat saat aku bercermin.

Aku  mempercepat langkah kaki menuju kafe dimana aku dan seseorang berjanji untuk bertemu. Ah ternyata dia masih disana, memainkan ipodnya dengan wajah kesal dan mata seperti mengantuk. Headset terlihat menyumpal di telinganya. Dua cangkir kopi masih utuh di meja tempatnya berada.

Hai, maafkan aku karena kau jadi menunggu lama gara-gara kerja ekstraku di kantor tadi.” 

 Aku menyapa Toru sambil menarik kursi berseberangan dengan Toru.

Toru menatapku gusar beberapa detik, lalu tatapannya beralih kembali ke ipodnya. Dia mengacuhkanku. 

“Oh kau marah? Kau ngambek? Baiklah…” Aku juga mengacuhkan Toru.

Toru melirik kearahku, ia melepas headset di telinganya. Rupanya dia terusik saat aku malah balik mengabaikannya. Aku tahu persis itu kelemahan Toru diantara kelemahan-kelemahan lainnya. Toru meletakkan ipodnya dan meraih tanganku yang ada di meja.

Ini aneh, kau yang terlambat & kenapa kau yang malah acuh padaku. Aku kan sedang kesal padamu seharusnya kau menghiburku.Toru menatap bingung.

Aku pura-pura melotot.

“Aku juga kesal padamu, aku baru datang dan kau memberiku raut wajah yang masam. Aku meraih dan membelai tangan Toru yang kini ada di genggaman tanganku, mencoba memberi pengertian,

Toru, maafkan aku. kau tahu bukan aku harus menyelesaikan pekerjaanku malam ini. Harus malam ini tidak bisa ditunda lagi.

Toru menyela,

“Iya aku tahu aku tahu. Kau tahu bukan, aku sebenarnya tidak pernah setuju kalau kau bekerja tapi kau tak pernah mau menuruti perkataanku dan satu lagi kau seperti tidak memperhatikan kondisi tubuhmu.

Toru menyentil hidungku, aku merengut dan menarik hidung Toru yang mancung.

“Siapa bilang aku tidak perhatian pada kesehatanku? Aku memperhatikannya. Sangaaaaat…”

“Ya ya oke, aku percaya itu. Tapi bisakah kau ini sedikit lebih menurut padaku dan errrr terutama lebih perhatian padaku.

Aku tergelak mendengar pengakuan Toru.

“Jadi selama ini kau merasa kalau kau kurang perhatianku, hmmm… tapi kau tidak meminta perhatian dari wanita lain kan selain diriku?” 

Aku berlagak seakan-akan aku ini detektif sambil mengetuk-ngetukkan jariku di daguku dan mengamati wajahnya seolah-olah Toru adalah seorang tersangka.

Kau ini bicara apa? Jangan bicara sembarangan, dan jangan menggodaku!” Toru tergagap.

Aku terkikik dan meraih pipinya, aku mencubit kedua pipinya dan berkata,

“Oh Tuhan Toru ku yang manis, kau sangat lucuuuu.” 

“Sudah hentikan, aku malu” Toru meraih kedua tanganku yang berada di pipinya. Melepaskan tanganku dari pipinya dan meletakkannya di atas meja.

“Hey jangan lupakan kalau kau akan mengatakan sesuatu yang penting, hingga aku menunggumu disini hingga berjam-jam.

"Ah iya, aku hampir lupa untuk membicarakan sesuatu.."

Aku teringat tujuanku sebelumnya mengajak Toru bertemu di kafe ini. Raut wajahku berubah menjadi serius. Aku berkata amat sangat pelan.

Toru, maafkan aku. Tapi aku harus berkata jujur padamu.”

“Soal apa?” Toru menjawab dengan suara datar.

“Kau ingat perjanjian kita saat kita bersama dulu?”

Toru terlihat berpikir sambil mengerutkan keningnya,

“Tentu, tidak boleh dan tidak akan ada pihak ketiga diantara kita berdua kecuali hadirnya...”  Toru mengerutkan keningnya curiga lalu melanjutkan perkataannya, “Apa kau…???”

“Menurutmu?” Aku malah bertanya balik pada Toru bermaksud menggodanya.

“Cepat katakan..” Toru mulai tak sabar.

“Aku tidak mengira akan secepat ini bertemu dengan seseorang yang kita rindukan, tapi rasanya benar-benar luar biasa...

Aku menunjukkan wajah senang dan tersenyum girang, sedangkan dari wajah Toru terlihat raut wajah tidak suka.

Aku semakin tidak mengerti apa maksud dari semua perkataanmu. Katakan padaku apa kau sedang berhubungan dengan pria lain?” 

“Oh! Kau tidak mengerti? Baiklah akan kujelaskan agar kau paham.”

Toru hanya terdiam menanti penjelasan dariku sementara raut wajahku masih menunjukkan wajah bahagia.

“Yah..ku akui ada pihak ketiga di antara kita sekarang ini”.

Raut wajah Toru mulai berubah agak mengeras, jari tangannya yang berada dimeja terlihat sedikit mengepal menahan emosi.
 
“Tapi kurasa kau akan menyukainya sama sepertiku karena pihak ketiga inilah yang sudah kita nantikan sejak kita bersama. Dia ada disini Toru.” Aku menunjuk perutku dan mengelus perlahan.

Toru hanya ternganga tidak bisa berkata apa-apa dan diam mematung seolah mengalami keterkejutan yang luar biasa.

“Kau akan jadi seorang ayah, Toru suamiku tercinta…. Kau mengerti sekarang?” Bisikku centil

Toru masih mematung. Jarinya yang terkepal kini terlihat melemas.

“Kuberi satu kabar bagus yang harus kau tahu, aku juga resign dari pekerjaanku untuk berkonsentrasi mengurusmu dan kehamilanku nanti”

Toru mulai bisa berkata, terbata-bata, “Oh umh…ya…okay”. Tiba-tiba Toru bangkit dari kursinya dan berteriak lantang hingga suaranya terdengar ke seluruh penjuru kafe.

“Hey siapapun yang disini aku akan mentraktir kalian…! Aku akan segera jadi ayah !!!! “

END.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Well Done !!!
Hahahahaha akhirnya selesai juga efef ini. FF ini saya bikin buat penebus rasa ga enak saya ke para penggemarnya babang toru yang udah saya bikin patah hati di efef pathetic girl. Hahahahahaha (saya tertawa puas, sangat puas melihat reaksi kalian) #ketawasetan
Dan buat penggemarnya babang Toru, anggep aja di cast istrinya babang Toru di efef ini adalah kalian sendiri. Biar feelnya makin brasa. hehehehe
Dan saya lagi ada project lagi sama Cheza buat bikin efef collab lagi. Doain semoga inspirasi selalu datang dan efef baru segera terbit. Okay.
Segitu aja deh notes dari saya. Terimakasih ya sudah baca & ngramein blog ini dan jadi pembaca setia.
Trimakasih dan semoga tetep suka baca efef di blog kapanmainlagi.  Semoga makin banyak efef baru yang akan nambah blog ini jadi semarak.
.
.
Selamat Malam.
.
.
Kapan-kapan Main Lagi ya....
.
.
.
.

11 komentar:

  1. GKGKGKGGKGKKGGKKK...Fotonya itu loh mbaa, hahahaha..
    Dan memang bener dugaanku, toru bener2 tobat :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wuih sapa nih, brani banget ngaku-ngaku istrinya toru?
      wkwkwkwkwk

      fotonya kenapa va?
      gimana bisa tobat? emang apanya yang tobat?

      Hapus
    2. Haha, semoga kan mbaa :D
      (Amiin, semoga dimakbul)
      Gak konsisten amat nih bocah, haha, yaudah taka buang ajah :D

      Padahal poninya kibasin ajah, kan berasa cantik gimana gituh kalo pake tangan mah, haha.
      Gue ajah suka dikibasin ajah kalo poni gue ngalangin mata :D *kalo lagi di rumah*
      Tapi gue jadi tau sisi lain dari semua laki-laki, yaitu rada ngondek :D
      Gkgkgkgkgkgkgkgkgk :v

      Hapus
    3. Wkwkwkwkwk.... yah diaminin ajah dah. hehehehe

      hooh ih, jadi iri deh kalah cantik sama babang toru #eh
      hahahahahaha

      Hapus
    4. Sekarang tinggal mbaa ajah yang rebutan sama mbaa cheza.
      Gue mah mup on mbaa, ke bang toru, gkgkgkgkgk..
      Selamat berkompetisi :D
      Takakakakakakakkakaka :v

      Hapus
    5. Haghaghaghag... kalo gw sama cheza sih rukun-rukun aja biarpun kek berbagi pacar. wkwkwkwkwk

      Beneran nih move on ke toru? tar paling balik lagi ke taka karena liat pesona nya mas taka. hahahahaa

      Hapus
    6. Yaahh, doain ajah biar gue sama bang toru langgeng :D
      Biar gak balik lagih sama mastak :v

      Mastak jadi nista di mata gue gara-gara pathetic girl kemaren mbaa.
      Sungguh, gkgkgkgkgk..

      Hapus
    7. Ah ya deh gw doain semoga lo langgeng ya sama babang toru dan ga balik lagi ke mastaka.
      Dan yessss saingan jadi berkurang satu ini. TAKAkakakakakaka

      keknya sih emang salah gw jadi ngrusak reputasi mastaka gegara di pathetic girl dan imej nya toru jadi cowok tersakiti. wkwkwkwk

      Hapus
    8. Kaimu juga masih bikin gue kesel mbaa, kalo ada mastak, pengen ngejambak rambut ikal dia da :v

      Hapus
    9. Hahahahaha, gw cuman bisa ketawa aja dah Va,
      Wkwkwkwkwkwkwwkk...
      soalnya gw ga punya nafsu mau ngartiin itu lagu.

      Jambak aja va kalo ketemu yak :D

      Hapus
  2. ini mah genrenya sedih (bagiku) kkkkk

    BalasHapus

Feel free to comment... silahkan....