Sabtu, 15 Maret 2014

Fanfiction One Ok Rock Can’t Stay away From You





Can’t Stay away From You

Author : Parasarimbi

Genre : Romantic

Cast : Taka One Ok Rock / Morita Takahiro

          Aku = Anggap diri kamu sendiri

Disclaimer : Saya hanya punya ceritanya, bukan castnya. Udah gitu aja.

Fanfiction ini lanjutan dari Fanfiction part pertama di You Caught My Eyes
dan part kedua di Miss You Strangerdan part ketiga di Let Me Love You 





NOTES : When you read this fanfiction, please listen Baby ~ Cinta Terlarang


Semacam sequel tapi sequel gagal. hehehe
Semoga tidak mengecewakan.
Selamat Membaca




~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Setelah peristiwa makan siang bersama waktu di kantin saat itu, kau dan aku sering intens makan siang bersama. Tentunya di kantin kampus tempat kita pertama kali bertemu. Aku semakin dekat denganmu karena kau begitu menyenangkan. Rasa ini semakin tumbuh subur karena setiap hari kau beri nutrisi perhatianmu. Dan semuanya menjadi sangat menyenangkan hingga akhirnya seorang gadis cantik datang dan mengusik acara makan siang bersama antara kau dan aku di kantin. Gadis cantik itu mengaku sebagai kekasihmu.

Jantungku serasa melompat dari tempatnya.

Aku terkejut.

Aku sedih.

Sangat sedih.

Sementara kau hanya diam tak menggeleng dan tak mengiyakan saat gadis itu mengenalkan dirinya bahwa dia kekasihmu. Mulutmu seperti terpaku karena tak mengucapkan sepatah katapun karena saat itu rasa terkejut juga terbaca dari wajahmu. 

Aku mengerti.

Aku tak bisa terus berharap.

Mungkin memang benar aku hanya terlalu percaya diri dengan perasaanku. 

Aku masih ingat saat itu, dengan memasang wajah palsu yang kupaksa untuk tersenyum seolah tak ada arti apa-apa namun dibalik itu semua ada kekecewaan yang teramat besar. Makan siangku belum habis dan perutku masih sangat lapar waktu itu, namun kedatangan gadismu membuat nafsu makanku menghilang. Dering ponsel menyelamatkanku saat itu, dengan berpura-pura orang yang diseberang sana menelponku karena kelas telah dimulai. Nyatanya orang diseberang tak mengatakan hal itu, ia hanya meminta ijin untuk meminjam catatan. Dengan cepat aku beralasan dosen sudah datang dan kelas siap dimulai, sehingga aku dengan mudah bisa meninggalkan kantin ini segera. Mungkin jika aku sudah tahu dari awal kalau kau sudah mempunyai kekasih, aku takkan mungkin mau dekat denganmu. Namun kau tak pernah mengatakannya.

Agak susah melupakanmu kau tahu....

Mata kecilmu

Bibir tebalmu

Hidung mancungmu

Suara unikmu

Dan....

Sorot matamu yang tak pernah kulupa.

Semuanya masih terekam. 

Aku merasa harus menjauhimu, ya benar. Aku harus menjauh darimu, menghindar dari hadapanmu. Aku takut tak bisa melupakanmu jika kau terus-terusan ada dibenak dan didepan mataku. Ya Tuhan... memikirkannya aku sudah merasa ngilu di seluruh tulangku. Kurasa aku patah hati.

Rasanya sangat tidak enak, tapi aku mencoba untuk menikmatinya di hari-hari yang akan kujalani esok dan seterusnya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Area kantin kampus adalah wilayah yang terlarang untukku saat ini. Aku lebih memilih jalan memutar untuk sampai di lab bahasa daripada harus melewati kantin kampus ini. Sepertinya memang harus seperti itu, aku tak mau mengambil resiko jika nantinya aku bertemu denganmu tiba-tiba. Praktis aku seakan menghilang dari peredaran, karena tujuanku di kampus kini hanya di kelas, lab bahasa dan perpustakaan. Memang lebih baik seperti ini.
Berhari-hari aku mencoba menahan diriku sekuat tenaga untuk tak sedikitpun mendekati area kantin kampus. Rasanya seperti menyakiti diriku sendiri. Tapi aku yakin bahwa aku sanggup tanpa sedikitpun melihatmu lagi. Aku yakin dan aku sanggup.

Hampir sebulan lamanya setelah kejadian itu aku mencoba untuk tertarik ke lelaki lain yang lebih menarik darimu, sepertinya gagal. Meraka hanya sekedar lewat, datang dan pergi tanpa meninggalkan kesan berarti, tak seperti dirimu.

Hey.. bukannya aku sudah berjanji pada diriku sendiri bahwa aku yakin dan aku sanggup untuk tak memikirkanmu. Aku masih berusaha untuk itu dan selalu berusaha. Namun dengan kemunculanmu di depan lab bahasa hari ini membuat pikiranku buyar. Apa yang kau lakukan disana? Menyembunyikan wajah di balik topi dan tudung hoodi mu, kau menyamar huh? Dan kau pikir penyamaranmu berhasil? Kau pikir aku tak bisa mengenalimu? 

Kau salah besar.

Dan... bolehkah aku sedikit meninggikan rasa percaya diriku bahwa kau sedang menunggu kedatanganku di depan lab bahasa? Sempat ku bayangkan selama beberapa detik namun akhirnya harus cepat-cepat kuhapus imajinasi itu. Takut jika tak sesuai harapan.
Dengan pura-pura berlagak santai aku berjalan menuju lab bahasa, dan yahh berpura-pura tidak mengetahui kau ada disana. Langkah demi langkah hingga sampai didepan pintu lab bahasa, aku berhenti tiba-tiba begitu mendengar kau memanggi namaku, 

“______(your name)”

Aku menoleh kearahmu, kau membuka topi dan tudung hoodi-mu . Terlihat wajah yang sebenarnya amat kurindukan. Kulit putih di wajahmu dengan beberapa titik hitam di pipi sebelah kanan. Mata kecilmu, hidung mancung dan bibir tebal itu.... aku rindu.

Kupasang kembali wajah palsu itu, aku merasa munafik namun hanya itu yang bisa kulakukan.

“Ohh.. hai Taka. Lama tak berjumpa.”

Kupasang wajah seramah mungkin penuh senyum.

“Bisakah kita makan siang bersama di kantin? Nanti ?”

Aku pura-pura berpikir lagi. Dan menunjukkan wajah pura-pura kecewa.

“Wah aku ingin sekali, tapi sayang sepertinya aku tak bisa. Tugasku sedang banyak akhir-akhir ini.”

Gurat kecewa kulihat dari wajahmu.

“Baiklah, akan kutunggu hingga kau bisa. Aku pergi.” 

Kau langsung pergi bergegas tanpa berpamitan apapun padaku. Sedikit terusik dengan kata-katamu. 

“Akan kutunggu hingga kau bisa”

Masih termangu di depan pintu lab. Dorongan beberapa teman yang ingin masuk lab menyadarkanku. 

Damn !!! Aku sedikit terlena dengan kata-katamu.

Tapi ah sudahlah kualihkan pikiranku dan kufokuskan pada pelajaran Dosen berparas bule ini. Sekitar 2 jam lebih kuhabiskan fokusku ke pelajaran, aku berhasil menghapusmu untuk sejenak di pikiranku. Tapi akhirnya... lagi lagi kearahmu. 

Aku sengaja untuk melewati kantin kampus, hanya sekedar iseng. Tak berniat untuk sekedar menjejakkan kaki kesana kembali. Hanya sekedar lewat dan tak berani menoleh ke arah kantin kampus. Dengan pura-pura sibuk memegang beberapa buku dan pura-pura menelepon, hanya agar kau tahu bahwa aku memang terlihat sibuk. 

Akhirnya aku bisa melewatinya tanpa menoleh. 

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Beberapa hari sejak kejadian itu aku sudah tak memikirkannya kembali. Semua berjalan normal seakan tak terjadi apa-apa. Berada di antara rak-rak buku ini memang sangat nyaman. Aku bisa menjelajah jendela dunia hanya dengan berada disini. Bertumpuk-tumpuk buku juga sudah siap untuk kulahap isinya. Dengan beralaskan lantai dan bersandar pada rak buku yang jarang dikunjungi pembaca, aku sudah duduk dengan manisnya dan siap untuk berjam-jam duduk disini hingga puas.

Seseorang menepuk bahu dan pipiku. Aku tersadar kembali ke dunia nyata setelah tanpa kuketahui aku tertidur lama. Sangat lama karena suasana di luar gedung perpustakaan sudah gelap saat kulihat ke arah jendela.

Taka.

“Mari pulang ini sudah malam, atau kau mau menginap disini?”

Aku menggeliat dan meregangkan otot-otot yang pegal karena tertidur dengan posisi duduk yang lama.

“Sudah lama kau disini?”

“Sejak awal  kau masuk perpustakaan”

“Oh...”

“Kuantar kau pulang.”

“Tidak perlu. Aku bisa pulang sendiri.” Ucapku sambil merapikan tas dan buku-buku yang berserakan kembali ke tempatnya semula

“Ini sudah malam. Jangan menolak.”

Aku mengangguk ragu. 

.

Berjalan di kegelapan malam bersamamu dengan hawa canggung yang menemani sekitarku. Mencoba berbasa-basi.

“Kemana kekasihmu?”

“.......”

Dengan wajah muram kau berjalan tepat disebelahku.

“Kalau kekasihmu tau jika kau berjalan denganku bagaimana? Kalian bisa bertengkar karena salah paham.”

Keu menghentikan langkahmu.

“Aku tahu kau sengaja menghindariku sejak waktu itu.”

Aku turut berhenti beberapa meter didepanmu.

“Menghindar? Untuk apa?”

“Kau cemburu bukan?”

Skakmat !

“Kau ini bicara apa?” Aku menoleh menyergah pernyataanmu dengan senyum aneh.

“Jika kau merasa ada yang ingin kau katakan, katakan saja...”

“................” Aku hanya menatap wajahmu dengan penuh kebisuan di mulutku.

“Oh ayolah, kau ragu untuk mengatakannya. Kau malu? Terus-teruskan saja dengan sifat malu mu itu”

Aku jengah mendengar ucapanmu

“Baiklah, aku akan mengatakan satu hal. AKU MEMANG CEMBURU! Kau puas???” 

Kau hanya melihatku dengan wajah datar. Berjalan perlahan menuju kearahku dan kita saling berhadapan.

“Kau menyembunyikan ini semua? Kau memang sangat pintar berakting, tapi aktingmu didepanku itu sangat gagal.”

“Lantas apa yang kau inginkan?”

“Kita. Kau dan aku. Bersama.”

“Maksudmu?”

“Gadis itu adalah mantan kekasihku. Kami sudah putus sangat lama dan ia tiba-tiba kembali dan aku tak menerimanya. Aku hanya ingin tidak ada kesalahpahaman diantara kita.”

Aku menatap matamu tanpa berkedip.

“Percayalah, aku tahu kau tidak bisa jauh dariku.”

“Bagaimana kau tahu?”

“Dari gerak-gerikmu, dari sorot matamu, dan perasaanku mengatakan demikian.”

“Benarkah?”

“Aku selalu mengikutimu kemana pun ketika jadwalku tak terlalu padat,”

“Kau stalker...”

“Sedikit...”

“Kau senang mengetahui itu semua?”

“Sangat.”

“Kau menyebalkan,”

“Memang.” Sahutmu singkat.

“Aku benci padamu....” Ucapku ketus

“Benarkah?”

“Aku benciiiii.....”
Aku sudah tak tahan lagi. Aku menghambur ke pelukanmu dan kau terdorong dengan satu langkah kebelakang. Aku memukuli lenganmu pelan bertubi-tubi.

“Aku benci karena aku tak bisa jauh darimu...”

“Kau pikir aku tidak? Mari pulang.”

Seperti mimpi, akhirnya aku bisa memilikmu. Kita saling memiliki. Dan kau benar, aku memang tak bisa jauh sedikitpun darimu.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 

Yosh ! selesai.
Pengalaman pribadi kalo misalnya mengagumi seseorang secara diam-diam itu emang nyakitin. Apalagi kalo yang dikagumi udah punya pasangan. Hahahaha. Asli sakit pol.
Kemaren-kemaren emang agak kurang produktif bikin efefnya tapi ya moga-moga di bulan Maret ini masih bisa bikin beberapa lagi.
Selamat bermalam minggu ria ya.

EDITED
20.00 / 8 pm ; 20/03/2014

Saya dapet lagu yang cocok pas baca di empat cerita fanfic,
Fanfiction part pertama di You Caught My Eyes dan part kedua di Miss You Stranger dan part ketiga di Let Me Love You dan terakhir ada di Can't Stay away From You.


~~~
Apa yang terjadi padaku
Tolong aku
Kamu penyebab semua ini
Tolong aku


Ku.. teringat terus Berkhayal terus
Kamu hanya kamu
Ingin bertemu Ingin melihat
Matamu


Yang menurut ku indah


Ku tak kan bisa menjelaskan
Kepadamu
Tapi ku yakin ini cinta
Tolong aku


teringat terus Berkhayal terus
Kamu hanya kamu
Ingin bertemu Ingin melihat
Matamu


Yang menurut ku indah

Indah….  

~~~~

Lagu ini berjudul Cinta Terlarang dan dinyanyiin sama Baby. Lagu ini ciptaannya Dewiq. Udah dari taun brapa nyari-nyariin ini lagu tapi akhirnya baru ketemu baru aja.
Sumpah deh pas baca fic ini sambil dengerin lagu Cinta Terlarang bener-bener pas.
Saya aja pas ngebaca dan sambil dengerin jadi brasa gimana gitu.. Ya cocok sama penggambaran di imajinasi saya karena saya suka sama mata nya Mas Taka. 
Daaan mata Mas Taka emang indah :D

Semoga suka sama lagu dan fic nya ya..
.
.
.
Byeee....
Terimakasih sudah berkunjung.
.
.
Kapan-kapan Main Lagi ya...
.
.

16 komentar:

  1. Aissh, pengalaman pribadi, kkkk :D
    Berarti mbaa masih gak bisa move on dong?
    Takakakakakakk..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, ga bisa move on dari mastaka.
      TAKAkakakakakakakakaka

      Hapus
    2. Ettdaahh, yasudah yasudah.
      Biar bisa move on, mastaka-nya aku kubur ajah.
      Kan gak bakalan ada yang tersakiti lagih :D hohoho

      Hapus
    3. oke, kamu sama dedek Ryota yah. hahaha

      Hapus
    4. Nggak ah, sama bang Toru ajah :D Ttakakakakakkk

      Hapus
    5. Wahahahaha asem, kirain ke babang tomoya...

      Hapus
  2. Mba, gue ijin ngakak dulu ya?

    WKAKAKAKAKAKAKAKAKAKAKAKAKAK. Oke. Cukup. :D

    Pas awal-awal gue udah serius banget bacanya. Trus pas baca kata-kata 'bibir tebal.' Bah, gue ngakak gila. Hahahahahahahahaha

    Yak, ternyata tebakan gue bener juga. Pengalaman pribadi. Berasa banget itu pas bagian tengah-tengah...
    Dan kek curhat gtu ya soal Taka. Hahahahahahaha

    Oke, enough. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gue ikut ngakak ya....

      Buakakakakakakakakakakakakakakakkakakakakaka. cukup banget.

      wah gajadi srius baca dong? hahahaha

      Pengalaman pribadi kagum sama seseorang tapi ga kesampean. wkwkwkwkk. Dan pelampiasannya tetep ke mas taka. hahahahaha

      Hapus
    2. Hahahaha
      Lagian sh lo mba bikin gue ngakak. :D

      Tetep ya ujung-ujungnya mastak. :D

      Hapus
    3. Eh gue ga sengaja kali bikin ngakak, hahahahahaha

      daripada gue bikin kata-kata bibir monyong kan nista banget, ya mending bibir tebal. lebih syahdu, hahaha

      Hooh, ujung-ujungnya tetep mastaka.
      Kan mastaka pacar bersama punya kita, yekaaaaan? hahahahaha

      Hapus
    4. Yak, ujung-ujungnya komen lo juga bikin gue ngakak. Wkwk

      Iya, pacar bersama, dalam mimpi. Wkwkwk

      Hapus
    5. Wkwkwkwkwk. Always ngakak kita sekarang. hahahahaha

      hooh, cuman bisa dalam mimpi. tapi bisa bikin bahagia dalam semalem. hahaha

      Hapus
  3. konbanwaaa ...
    ikut komen ya mbaa sebagai pengunjung baru ..
    suka pas mereka bertengkar ...
    Taka banget kayanya ..
    penguntit .. ngomong singkat ..
    hahahaaaa ...
    sukaaaa bacanyaaa ...
    ini ada lanjutannya ga ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehehe susah juga nyari karakternya taka kayak gimana, tapi syukurlah kalo udah hampir mirip taka banget..
      kayaknya ini ga ada deh lanjutannya. tapi bisalah dipikir ulang tentang kelanjutannya :D

      Hapus
    2. hadeeewwww ....
      berharap ada lanjutannya niiihh T^T

      Hapus
    3. hehehe doain aja bisa punya waktu longgar & bisa nulis lanjutannya lagi ya dek :D

      Hapus

Feel free to comment... silahkan....